China Pantau Ekspor Tanah Jarang, Industri Rudal-Mobil Listrik AS Bisa Terdampak

China Pantau Ekspor Tanah Jarang, Industri Rudal-Mobil Listrik AS Bisa Terdampak



Jakarta

China akan terindikasi akan memperketat ekspor elemen Tanah Jarang. Kebijakan ini dapat berdampak pada industri rudal dan mobil listrik Amerika Serikat.

Kementerian Perdagangan China, seperti dilansir detikINET dari Newsweek, Jumat (17/11/2023) mengumumkan bahwa setiap ekspor elemen Tanah Jarang wajib dilaporkan kepada mereka.

He Yadong, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan agar pemerintah memiliki data keuntungan dan pengeluaran dari ekspor Tanah Jarang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pembentukan survei statistik impor dan ekspor serta mekanisme pelaporan untuk produk curah tertentu adalah praktik yang diterima secara internasional. Statistik impor dan ekspor barang membantu kita memahami incoming dan pengeluaran produk curah secara tepat waktu untuk memeriksa tren,” jelas He Yadong.

Selain itu, Kementerian Perdagangan China juga mewajibkan seluruh importir mineral lain seperti Bijih Besi, Bijih Tembaga dan Pupuk Kalium untuk melapor pada pemerintah.

Saat ini, China merupakan negara yang memiliki Tanah Jarang terbanyak. China juga memiliki kemampuan untuk mengekstrak unsur-unsur yang terdapat dalam tanah jarang.

Kepala Pusat Sumber Daya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Iwan Setiawan, Tanah Jarang merupakan elemen yang mengandung 17 unsur di dalamnya. Unsur tersebut adalahlanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), and lutetium (Lu) termasuk Scandium (Sc) dan Y (Yttrium) seperti dilansir dari laman resmi BRIN.

Menurut analisis dari Badan Energi Internasional di Paris, dari seluruh proses ekstraksi Tanah Jarang di dunia, 60 persennya dilakukan oleh China.

Langkah ini juga dilihat sebagai respon China atas pembatasan dagang AS yang membatasi ekspor chip semikonduktor ke China.

Pada Juli lalu, China juga membatasi ekspor dua unsur yang ada dalam Tanah Jarang yaitu Galium dan Germanium. Kedua unsur tersebut merupakan bahan yang penting dalam industri chip semikonduktor.

John LaForge, Kepala Strategi Aset di Wells Fargo Investment Institute mengatakan jika China membatasi ekspor Tanah Jarang, hal itu dapat melukai AS.

“Kami mengalami kesulitan melihat bagaimana Cina dapat membatasi ekspor Tanah Jarang pada konsumen, barang-barang yang diproduksi di dalam China dan barang-barang dikonsumsi secara global,” ungkap LaForge.

Di AS, langkah untuk mengurangi ketergantungan pada Tanah Jarang asal China juga sudah diupayakan. Hal ini dapat dilihat dari AS yang memulai mengeksplor potensi Tanah Jarang di Fort Worth, Texas.

*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom

Simak Video “Detik-detik China Luncurkan Satelit Observasi Laut Baru
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/fay)



Source : inet.detik.com
Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, Allohumma Sholli Ala Rosulillah Muhammad Warhamna Jamii’a.

What do you think?

Written by admin