Jakarta –
Daulah Bani Abbasiyah berkuasa selama lima abad, tepatnya 136-656 H/750-1258 M. Daulah ini berpusat di Baghdad dan termasuk salah satu dinasti penting dalam sejarah Islam.
Daulah Abbasiyah didirikan oleh keluarga yang memiliki ambisi besar untuk menggantikan Daulah Umayyah yang telah berkuasa. Mengutip buku Sejarah Peradaban Islam susunan Suyuthi Pulungan, nama Daulah Abbasiyah berasal dari nama salah satu paman Rasulullah SAW, yaitu Al Abbas bin Abdul Muthaliib bin Hasyim.
Orang-orang Abbasiyah merasa lebih berhak atas kekhalifahan ketimbang Umayyah karena mereka secara nasab lebih dekat dengan sang rasul. Selama Dinasti Abbasiyah berkuasa, Islam mengalami banyak kejayaan di berbagai bidang kehidupan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam untuk Siswa Kelas VIII MTs oleh H Fida’ Abdillah dan Yusak Burhanudin, pendiri dinasti tersebut bernama Abdullah as-Saffah in Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas.
Pesatnya Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Era Dinasti Abbasiyah
Merujuk pada sumber yang sama, puncak kejayaan dinasti Abbasiyah ialah pada masa pemerintahan Khalifah Harun Ar Rasyid pada tahun 786-809 M. Kala itu, dinasti Abbasiyah memiliki kekayaan yang melimpah, keamanan terjamin, ilmu agama seperti fiqih berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan kemunculam empat mazhab fiqih.
Selain perkembangan ilmu pengetahuan, Bani Abbasiyah juga mengalami masa keemasan. Sebab, para khalifahnya merupakan ahli politik sekaligus ahli agama.
Pada masa kejayaannya, bani Abbasiyah berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat. Dikatakan dalam buku Pendidikan Agama Islam: Berbasis Islam Kontemporer Perspektif Indonesia susunan Afiful Ikhwan, faktor kejayaan bani Abbasiyah disebabkan dinasti tersebut lebih fokus pada pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah.
Setidaknya ada sejumlah faktor yang mendorong kemajuan peradaban Islam lainnya, antara lain sebagai berikut:
- Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan
- Kemajemukan dalam pemerintahan dan politik yang berguna untuk mengokohkan dinastinya
- Menciptakan stabilitas ekonomi dan politik
- Gerakan penerjemahan manuskrip kuno seperti hasil karya cendekiawan Yunani ke dalam bahasa Arab
- Membangun perpustakaan-perpustakaan sebagai pusat penerjemahan dan kajian ilmu pengetahuan
Periode Daulah Abbasiyah
Syamsuri melalui buku Ekonomi Pembangunan Islam: Sebuah Prinsip, Konsep dan Asas Falsafahnya menjelaskan Daulah Abbasiyah sebagai perwakilan dari kekhalifahan Islam terbesar dan terpanjang dalam sejarah Islam klasik.
Penerapan pola pemerintahan Daulah Abbasiyah berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Berikut beberapa periodenya:
- Periode pertama berlangsung dari tahun 132-232 H/ 750-847 M. Pada periode ini, kekuasaan berada di tangan para khalifah secara penuh
- Periode kedua berlangsung dari tahun 232-590 H. Pada periode ini, kekuasaan politik berpindah dari tangan khalifah kepada golongan Turki (232-334 H), Bani Buwaih (334-447 H), dan Bani Saljuq (447-590 H)
- Periode ketiga berlangsung dari tahun 590 H-656 H. Pada periode ini, kekuasaan berada kembali di tangan khalifah namun hanya di Baghdad dan sekitarnya
Kemajuan Pembangunan pada Masa Daulah Bani Abbasiyah
Menurut buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tulisan Tim Duta, berikut deretan kemajuan pembangunan pada masa daulah bani Abbasiyah.
- Dibangunnya Baitul Hikmah, yaitu sebuah perpustakaan besar yang berisikan berbagai buku ilmu pengetahuan
- Dibangunnya rumah sakit, serta sekolah-sekolah kedokteran dan farmasi
- Menerjemahkan berbagai naskah ilmu pengetahuan kuno dari Yunani, India, dan Persia ke dalam bahasa Arab yang mempermudah ilmu tersebut untuk dipelajari
- Munculnya tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu
- Berkembangnya ilmu pengetahuan umum, yakni filsafat, kedokteran, ilmu ukur, ilmu hitung, dan sebagainya yang disertai dengan lahirnya tokoh-tokoh berpengaruh pada peradaban dunia
Simak Video “Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali“
[Gambas:Video 20detik]
(aeb/lus)
Source : www.detik.com
Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, Allohumma Sholli Ala Rosulillah Muhammad Warhamna Jamii’a.