Di Usia 5 Tahun Cuma Bisa Omong 2 Kata, Rahadian Raih Sarjana Bahasa China

Di Usia 5 Tahun Cuma Bisa Omong 2 Kata, Rahadian Raih Sarjana Bahasa China




Jakarta

Memasuki usia 3 tahun, Rahadian Sakti Pradana (Rian) divonis sebagai anak spesial autistik. Dibandingkan anak yang lain dia lebih anteng atau tidak rewel seperti anak-anak pada umumnya. Kemampuan berbicaranya sangat lambat.

“Hingga usia 5 tahun dia cuma bisa mengucapkan dua patah kata, ‘anak’ dan ‘sau-sau’ (sahur-sahur),” kata Nita Yanuarita Taslian, ibunda Rian, saat berbincang dengan detikedu di sebuah kedai kopi di Bandung Timur, Minggu (19/11/2023).

Namun Nita tak patah arang. Dengan telaten alumnus Sastra Indonesia dari Unpad itu terus mengajari buah hatinya berkata-kata. Untuk bisa menambah satu kata Rian butuh waktu beberapa bulan. Dengan dukungan penuh suami Nita juga membawa Rian menjalani sejumlah terapi, seperti terapi okupasi, kemampuan sosial, dan wicara.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya cukup menggembirakan. Di usia 6 tahun Rian sudah mampu mengucapkan banyak kata meski masi bingung untuk merangkai kata. Memasuki usia 7 tahun, tahun 2005, dia memasukkan Rian ke sekolah dasar dekat dengan tempat tinggalnya di kawasan Cijerah, Bandung Barat.

Selama dua tahun pertama Rian dapat mengikuti kegiatan akademis dengan baik seperti membaca dan berhitung. Namun saat naik kelas 3, pihak sekolah mempersilahkan Nita untuk mencari sekolah lain yang lebih cocok untuk Rian. Alasannya Rian mempunyai hambatan dalam berkomunikasi dan penguasaan kosa kata yang terbatas.

“Keputusan itu benar-benar membuat saya down, lebih down dan menyakitkan ketimbang saat menerima kabar bahwa anak saya individu autistik,” kata Nita.

Mencari sekolah pengganti yang mau menerima anak berkebutuhan khusus tidak mudah. Namun akhirnya dia mendapatkan SDN Tunas Harapan. Di sanalah Rian kemudian mendapatkan guru pembimbing inklusi pertama, Dante Rigmalia. Pada 1 Desember Dante dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Komisi Disabilitas Nasional.

“Ibu Dante yang dengan telaten dan tulus menggali potensi Rian untuk menjadi individu mandiri seperti saya harapkan,” kata Nita.

Nita Yanuarita Taslian ibunda Rahadian Sakti PradanaNita Yanuarita Taslian ibunda Rahadian Sakti Pradana Foto: Dok. Pribadi

Begitu memasuki sekolah menengah pertama, Nita juga mengajarkan Rian untuk hidup mandiri. Selama dua pekan pertama sekolah di SMP Hikmah Teladan yang berjarak sekitar 6 km dari rumah, dia dan suami masih mengantar jemput Rian.

Begitu masuk pekan ketiga, dia memaksa Rian untuk berani ke sekolah sendiri dengan naik angkutan kota. Nita mengenalkan jenis, rute, serta ongkos yang harus dibayar. Juga hal-hal yang harus dilakukan Rian bila sopir angkot tiba-tiba menurunkannya di jalan.

Nita Yanuarita Taslian yang sehari-hari menjadi tenaga kependidikan di Unpad menuangkan pengalamannya mendampingi Ria ke dalam buku bertajuk, ‘Kado Istimewa dari Tuhan’ yang terbit awal November 2023. “Buku itu sekaligus menjadi kado untuk Rian yang lahir 1 Oktober 1998,” kata Nita.

Simak Video “Tentang Spektrum Autisme yang Diidap Sia
[Gambas:Video 20detik]
(jat/pal)



Source : www.detik.com
Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, Allohumma Sholli Ala Rosulillah Muhammad Warhamna Jamii’a.

What do you think?

Written by admin