Narapidana pria ini dibebaskan dari penjara karena alasan tak biasa. Hakim mengatakan pihak penjara tak bisa mengakomodasi kebutuhan dietnya yang sudah obesitas.
Mengutip Oddity Central (15/11/2023), Dimitri Fricano masuk penjara pada 2017 karena membunuh pacarnya, Erika, setelah berargumen panas. Saat itu keduanya tengah liburan di Sardinia, Italia.
Awalnya Fricano berbohong kepada polisi dengan mengatakan pencuri menyerang dan membunuh pacarnya, tapi akhirnya kebohongan itu terungkap. Fricano mengaku membunuh pacarnya dengan 57 tusukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Argumen itu diawali dari Erika yang menegur Fricano karena meninggalkan remah-remah makanan di kasur saat makan. Mendengar hal itu, Fricano sangat marah dan tak bisa mengontrol dirinya.
![]() |
Dua tahun kemudian, dia diadili karena pembunuhan, tetapi baru dijatuhi hukuman 30 tahun penjara pada tahun 2022. Penundaan ini terjadi karena pandemi Covid-19.
Namun belum sampai 5 tahun, Fricano dibebaskan dari penjara bulan ini karena obesitas yang berbahaya. Ia dianggap tidak mampu menurunkan berat badan.
Saat dijatuhi hukuman, Fricano memiliki berat badan 120 kilogram (kg), tapi dalam 12 bulan, beratnya bertambah hingga 200 kg! Menurut dokter ia punya risiko tinggi terkena penyakit jantung.
Fricano dilaporkan tak bisa berkeliling penjara tanpa tongkat atau kursi roda. Pengadilan memutuskan kondisinya ‘tidak sesuai dengan aturan penjara’ karena penjara tidak memungkinkan dia untuk mengikuti diet rendah kalori.
“Dia membutuhkan bantuan yang tidak bisa diberikan di lembaga tersebut,” kata keputusan panel hakim. Mereka menambahkan Fricano tidak bisa tetap dipenjara karena obesitas dan kebiasaan merokoknya yang membuat dia berisiko meninggal dunia.
![]() |
Kini ia akan menjalani sisa waktunya sebagai tahanan rumah di sebuah kota dekat Biella. Keputusan ini membuat marah keluarga korban.
Meskipun undang-undang menyatakan bahwa jika kondisi Fricano membaik, ia akan kembali ke penjara, orang tua Erika yakin hal itu tidak mungkin terjadi.
“Tahanan rumah untuk Fricano? “Ini adalah keputusan yang memalukan,” kata ayah Erika kepada surat kabar Italia Corriere Della Sera.
“Ketika beberapa teman memberi tahu saya, setelah membacanya secara online, bahwa ia telah ditempatkan di bawah tahanan rumah, sebuah luka terbuka kembali. Rasanya seperti menerima tikaman tepat di jantung. Ini adalah kasus yang jarang terjadi. Tidak disangka bahkan mafia pun tidak menerima perlakuan ini,” katanya.
(adr/odi)
Source : food.detik.com
Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, Allohumma Sholli Ala Rosulillah Muhammad Warhamna Jamii’a.