Jakarta –
Iran meluncurkan versi terbaru dari rudal hipersoniknya dalam sebuah pameran militer, disebut sebagai Fattah 2. Seperti apa kebolehannya?
Pemimpin negara itu, Ayatollah Ali Khamenei, mengunjungi sebuah universitas yang dikelola divisi kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Teheran, di mana versi yang lebih canggih dari rudal hipersonik Fattah dipamerkan bersama dengan sejumlah senjata.
Versi baru drone Shahed dan versi upgrade sistem pertahanan rudal 9-Dey, yang mampu meluncurkan proyektil jarak pendek hingga menengah, juga dipamerkan. IRGC juga memamerkan sistem pertahanan rudal baru yang disebut Mehran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari Al Jazeera, Iran pertama kali meluncurkan rudal tersebut pada bulan Juni, bergabung dengan kelompok elit negara, termasuk China dan Rusia, yang punya senjata yang mampu menjangkau jarak jauh dengan kemampuan manuver kuat.
Media pemerintah Iran mengklaim rudal Fattah II adalah kendaraan luncur hipersonik (HGV)n dengan kemampuan manuver yang jauh lebih besar dibandingkan rudal balistik yang bergerak dalam pola yang lebih dapat diprediksi.
Belum ada informasi detailnya, tetapi sebagai gambaran, Iran mengklaim Fattah mampu melaju dengan kecepatan hingga Mach 15 (5,1 km per detik) dengan jangkauan 1.400 km.
Pejabat IRGC mengatakan rudal baru itu mungkin ditingkatkan jangkauan hipersoniknya hingga 2.000 km, yang secara efektif akan menjangkau musuh bebuyutan regional Iran, Israel.
Pemimpin tertinggi Iran sendiri kembali mengutuk Israel dan sekutu Baratnya atas perang di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 12.000 warga Palestina, hampir setengah dari mereka adalah anak-anak.
Khamenei mengatakan rezim Zionis adalah simbol rasisme dan menambahkan dukungan Barat terhadap pemboman selama berminggu-minggu di Gaza, berarti para pemimpin Barat “juga percaya pada rasisme dan tidak melihat ada yang salah dengan hal tersebut”.
“Pemerintahan Islam harus memutuskan hubungan politik mereka dengan rezim Zionis setidaknya untuk waktu yang terbatas,” kata Khamenei. Ia juga menyerukan negara-negara Muslim untuk menghentikan aliran energi dan barang ke Israel.
Unjuk kekuatan militer Iran terjadi ketika Amerika Serikat memindahkan sejumlah besar aset militer, termasuk dua kelompok penyerang kapal induk dan sebuah kapal selam nuklir, ke wilayah tersebut.
Di bawah payung “poros perlawanan” yang terdiri dari kelompok-kelompok politik dan bersenjata di seluruh kawasan yang didukung Iran, Hizbullah Lebanon dan Houthi Yaman telah terlibat dalam pertempuran dengan Israel sejak bulan lalu sebagai solidaritas dengan pejuang Hamas.
Simak Video “Serba-serbi Teknologi Rudal Hipersonik Milik Iran“
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
Source : inet.detik.com
Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, Allohumma Sholli Ala Rosulillah Muhammad Warhamna Jamii’a.