Kebutuhan akan hunian layak huni masih menjadi persoalan yang perlu diperhatikan oleh setiap stakeholder Perumahan.
Menurut data dari Kementerian PUPR, pada tahun 2022 angka backlog kepemilikan hunian di Indonesia mencapai 11 juta, di mana mayoritas tersebar di kota-kota besar.
Adanya kepadatan penduduk ditambah terbatasnya ketersediaan lahan menjadi salah satu sumbu utama dari permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sekarang total penduduk di perkotaan adalah 56,7% sedangkan di pedesaan 43,3%, artinya tentu wilayah perkotaan akan semakin padat dan menantang dalam mengatur transportasi dan hunian untuk masyarakat”, ujar Menteri BUMN, Erick Thohir.
Menindaklanjuti hal tersebut serta melihat persoalan yang ada, maka diperlukan strategi pembangunan yang tidak hanya mengatasi masalah ketersediaan hunian, melainkan juga masalah lainnya yang berkaitan, yaitu lingkungan dan kemacetan.
Perumnas sebagai satu-satunya BUMN pengembang perumahan pun kemudian berinovasi mengembangkan hunian TOD yang dapat menjadi one-stop solution dari permasalahan ketersediaan hunian di kota-kota besar.
“Hunian TOD merupakan bukti komitmen Perumnas dalam menghadirkan inovasi dan mengembangkan hunian layak huni secara berkesinambungan. Kami meyakini bahwa hunian TOD ini dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan hunian di kota-kota besar. Konsep hunian yang mengedepankan adanya integrasi transportasi, akan semakin mendukung tingkat produktivitas dan mobilitas penghuni menuju area yang dituju juga penggunaan transportasi publik yang tentunya dapat menurunkan emisi karbon dan ramah lingkungan”, ujar Budi Saddewa Soediro selaku Direktur Utama Perum Perumnas.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Source : www.detik.com
Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, Allohumma Sholli Ala Rosulillah Muhammad Warhamna Jamii’a.