Satu Kutu Busuk Mampu Hisap Darah Manusia 10-15 Menit

Satu Kutu Busuk Mampu Hisap Darah Manusia 10-15 Menit



Jakarta

Serangan kutu busuk di banyak negara dilaporkan meningkat. Sejumlah pestisida sudah tidak lagi mempan membasmi wabah kutu yang sering bersarang di tempat minim cahaya matahari tersebut.

Menurut peneliti health global security sekaligus epidemiolog Dicky Budiman, kemungkinan besar sudah terjadi mutasi kutu busuk dari yang saat ini mewabah di sejumlah negara.

“Nah untuk juga diketahui bahwa salah satu yang menyebabkan saat ini menyebar ini juga karena perilaku manusia, mobilitas manusia yang membuat kutu busuk ini sudah ada pada generasi lebih resisten (kebal) terhadap pestisida,” beber Dicky saat dihubungi detikcom Jumat (16/11/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bahkan ditambah lagi dengan era globalisasi ini terjadi banyak kawin silang antarkutu, antarberbagai negara yang melahirkan mutasi, menurut saya terjadi mutasi, dia lebih tahan, lebih kuat, lebih vetal, lebih subur, ini yang akhirnya tentu akan terjadi masalah kesehatan, karena sayangnya banyak negara yang belum menganggap itu sebagai masalah kesehatan masyarakat,” sorotnya.

Kutu busuk sebetulnya juga mewabah di Indonesia. Dicky meyakini, kutu busuk sebenarnua ada di sejumlah tempat yang tidak terlaporkan. Meski memang tak membahayakan, hal yang kemudian dikhawatirkan terjadinya wabah besar, terlebih ketika semakin resisten dengan pestisida.

“Karena ini juga ada banyak di Indonesia,” tegas dia.

Cara Kutu Busuk Menyerang Manusia

Kutu busuk biasa bergerak di malam hari. Mereka memangsa darah saat manusia tertidur lelap, satu kutu busuk bahkan mampu menghisap darah lebih dari 10 menit.

“Insect ini bersembunyi di siang hari dan aktif di malam hari. Dia cara makannya itu menghisap darah manusia, saat manusia tertidur, satu ekor kutu busuk bisa menghisap darah manusia 10-15 menit,” bebernya.

“Biasanya anak-anak, wanita, lansia yang imunitasnya kurang, itu lebih berisiko digigit kutu busuk ini, ini juga bicara berkaitan dengan ketebalan kulit manusia itu sendiri, syukur-nya sejauh ini belum terdeteksi penyakit yang bisa ditularkan,” terang Dicky.

Meski begitu, efeknya juga bisa memicu reaksi alergi, bahkan pada kasus lebih berat, bukan tidak mungkin terjadi anemia.

“Tentu ini artinya apa yang terjadi di luar, penting untuk kita respons supaya tidak mewabah besar di Indonesia.”

Simak Video “Kutu Busuk Serang Paris, Ini Bahayanya Jika Digigit
[Gambas:Video 20detik]
(naf/vyp)



Source : health.detik.com
Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, Allohumma Sholli Ala Rosulillah Muhammad Warhamna Jamii’a.

What do you think?

Written by admin