Tak Ada Wifi di Alam Baka

Tak Ada Wifi di Alam Baka




Jakarta

Koil dan .Feast berkolaborasi dalam single eksplosif. Dari judulnya saja sudah tergambar jelas, bagaimana isi lagu tersebut. Meledak-ledak!

Lagu ‘Tak Ada Wifi di Alam Baka’, dibuka oleh obrolan dua pria bersuara ngebass, mereka lalu terbahak-bahak yang membawa kita pada ingatan khas seperti dalam dialog film-film era 70-an hingga 80-an.

Bisa dibayangkan dua pria yang salah satunya bernama Parman itu punya kumis tebal, mengisap kretek, dan lebih sering nongkrong ketimbang sibuk menata kehidupan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parman memuji rekannya yang fasih dan sabar seperti pemuka agama. Mendapat pujian itu, lawan bicaranya kemudian makin menjelaskan bagaimana dirinya yang meski dikenal sebagai seorang buaya, tapi hafal kisah-kisah dalam alkitab.

Di ujung tawa itu, muncul suara seorang wanita berlogat khas dengan nada tinggi yang meminta agar segera bertobat.

‘Tak Ada Wifi di Alam Baka’ jelas merupakan potret yang terus-menerus relevan sama kondisi Indonesia, tak cuma hari ini, tapi juga di era-era jauh ke belakang. Potret Parman dan sahabatnya tadi menjadi bukti bahwa isu agama seperti abadi di negeri ini.

Lirik-lirik penuh makna yang ditulis oleh Donny dan Otong Koil, memang nggak ada bosannya buat didengarkan. Seperti ada dua fase berbeda yang mereka angkat dalam lagu ini. Setelah masa lampau, mereka membawa kita kepada kisah paling anyar.

Otong dengan suara lantangnya, membawa pendengar kepada situasi publik terkini yang sudah seperti ‘menuhankan’ wifi dan media sosial. Padahal, di bait selanjutnya, Otong seolah-olah mendapatkan bisikan yang menegaskan bahwa di alam baka tidak ada sambungan internet.

Donny dan Otong Koil, juga begitu lugas menyuarakan bahwa manusia punya kedudukan setara. Lirik itu kemudian dipertebal pada reff atau bagian utama lagu tersebut.

Mungkin kita yang pertama, mungkin kita kan bersama. Mungkin kita yang akan masuk neraka pertama, mungkin kita kan bersama…

Dentuman musik industrial yang khas dari Koil dan .Feast, juga bikin lagu ini makin padat. Pada beberapa bagian malah tertanam sedikit sentuhan musik elektronik dance. Tak ada celah saat mendengar musik yang mereka bawakan.

Ini merupakan versi sempurna dari lagu ‘Tak Ada Wifi di Alam Baka’ yang setahun lalu banyak beredar di internet. Kala itu, Koil menyebarkan versi RAW untuk lagu tersebut.

Perbedaan besar dari lagu yang akhirnya resmi dirilis pada 16 November 2023 itu terdengar dari vokal, hingga suara gitar yang sejak awal tak henti berdistorsi.

Efek-efek synthesizer yang memimpin juga menegaskan proyek ini tidak main-main dari sisi produksi.

Dengarkan pakai headphone, headset, handsfree atau earphone jempolan, maka bakal makin terasa telinga kanan lebih diserang oleh perpaduan drum dan bass yang bersatu menjadi ritem yang gagah.

Sementara, pada bagian kiri telinga, kita seperti terus-menerus dijejali oleh suara vokal latar dengan lirik yang menganjurkan kita untuk bertobat.

Meski terdengar berat dan gelap, Koil dan .Feast seperti punya cara tersendiri dalam mengolah lagu-lagu yang mengangkat tema-tema religi.

Simak Video “Heboh Lagu .Feast Dipakai NasDem Tanpa Izin
[Gambas:Video 20detik]
(nu2/nu2)



Source : hot.detik.com
Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, Allohumma Sholli Ala Rosulillah Muhammad Warhamna Jamii’a.

What do you think?

Written by admin