Melegenda sejak tahun 1992, Terminal Blok M di Jakarta memasuki akhir masa kejayaanya. Terminal yang juga menjadi pusat kegiatan dan tempat nongkrong anak muda kala itu, akan bersalin rupa. Banyak kenangan yang tersimpan.
Terminal ini terletak di bilangan Jakarta Selatan. Tempat pemberhentian bus kala itu yang terbilang sangat sibuk dengan lalu lalang laju angkutan perkotaan seperti Metromini hingga PPD.
Terminal Blok M dibangun bersamaan dengan Mall Blok M pada medio 1990-an dan diresmikan 3 Oktober 1992 sebagai bagian dari revitalisasi terminal yang semrawut dan padat kala itu. Rupanya kesemrawutan itu memang sudah sejak dulu melekat di Terminal ini.
Perancang menata kawasan dengan 6 jalur ala peron kereta api dengan akses bawah tanah yang terhubung ke Mall Blok M. Di masa jayanya, Terminal dan Mall Blok M adalah tempat nongkrong anak muda yang menyediakan beragam kebutuhan, mulai dari penjual kaset, fashion, hingga handphone di tahun 2000-an.
Kini, masa kejayaan itu usai sudah. Pergeseran pola pembeli dan diperburuk lagi dengan imbas pandemi, membuat Mall Blok M ditinggal pembeli dan penghuninya. Kini Terminal Blok M itu juga hanya dilintasi Bus TransJakarta. Sepi dan tak terawat.
Setelah 31 tahun beroperasi dan melayani jutaan orang dan kendaraan lalu lalang, kini saatnya berbenah dan di tata ulang. Nantinya Terminal Blok M juga akan terintegrasi dengan Stasiun MRT Blok M yang mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD).
Harapan hidup kembali dan mengulang kejayaan Blok M yang sempat hits pada masanya menjadi tempat nongkrong anak-anak muda sarat kenangan akankah terwujud?
Source : news.detik.com
Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, Allohumma Sholli Ala Rosulillah Muhammad Warhamna Jamii’a.